Investing.com - Harga emas bergerak sedikit di awal perdagangan hari Senin dan pasar menunggu isyarat lainnya tentang ekonomi AS minggu ini, sementara harga tembaga beranjak naik menjelang data manufaktur utama China.
Logam mulia mendapat dukungan karena turunnya indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi / PCE - pengukur inflasi pilihan Federal Reserve - menekan dolar dan memicu reli di sebagian besar kelas aset.
Namun inflasi PCE inti masih tetap tinggi, sebuah tren yang diperkirakan akan membuat the Fed tetap menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Angka inti yang tinggi, ditambah dengan beberapa tanda ketahanan dalam ekonomi AS, membuat pasar memperkirakan hampir 87% kemungkinan Fed akan menaikkan suku bunga di bulan Juli.
Kenaikan suku bunga diperkirakan akan membatasi potensi kenaikan emas, seperti halnya peningkatan minat risiko.
Emas spot turun 0,1% ke $1,917.95/oz, sementara emas berjangka turun 0,2% ke $1.925,85/oz pukul 07.28 WIB.
Harga emas naik 5% pada paruh pertama tahun 2023, setelah diuntungkan oleh beberapa permintaan safe haven karena kondisi ekonomi global yang memburuk.
Meskipun logam kuning juga naik ke rekor tertinggi pada bulan Mei, sejak saat itu sebagian besar dari kenaikan tersebut telah dilepaskan imbas prospek kenaikan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.
Tanda-tanda ketahanan dalam ekonomi AS juga telah mengurangi daya tarik safe haven dari logam mulia, karena revisi naiknya produk domestik bruto kuartal pertama membuat pasar memangkas ekspektasi untuk resesi AS tahun ini.
Sejumlah data ekonomi AS, termasuk data nonfarm payroll dan aktivitas bisnis, akan dirilis minggu ini, dan diperkirakan akan memberikan lebih banyak petunjuk untuk tren emas. Notulen rapat Fed bulan Juni juga akan terbit pada hari Rabu.
Sementara The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada bulan Juni, Ketua Jerome Powell masih isyaratkan setidaknya dua kenaikan suku bunga lagi tahun ini.
Di antara logam industri, harga tembaga bergerak sedikit pada hari Senin menjelang isyarat lanjutan aktivitas manufaktur China.
Tembaga stabil di $3,7668 setelah turun sedikit di atas 1% pada paruh pertama tahun 2023.
Fokus saat ini tertuju pada hasil survei swasta aktivitas manufaktur China, yang akan dirilis hari ini, untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang negara importir tembaga terbesar di dunia.
Data pemerintah yang dirilis minggu lalu menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di negara tersebut berkontraksi selama dua bulan berturut-turut pada bulan Juni.
Komoditas hari ini, nikel turun 0,97% pada penutupan Sabtu lalu, timah naik 2,64% Jumat di ICE London, bijih besi turun 0,04% dan tembaga naik 0,71% pukul 08.57 WIB.
Sementara, karet mencapai 133,00 pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle di ICE London tercatat 138,00, kakao AS naik 2,94%, dan harga minyak sawit sentuh 3.751,00.
Adapun kopi robusta di London berada di 2.490,00, kopi AS turun 1,56% dan gas alam turun 2,31%.
Dapatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan melalui PT. Royal Trust Futures
PT. Royal Trust Futures didirikan pada tahun 2005 dan telah memiliki ijin resmi sebagai Pialang Berjangka dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sejak tahun 2006, menjadi anggota PT. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) sejak tahun 2005 dan menjadi anggota PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sejak tahun 2012
© Copyright 2023 PT. Royal Trust Futures. All Rights Reserved