Mata uang Asia bergerak tipis pada hari Rabu (20/09), sementara dolar stabil di dekat level tertinggi enam bulan dengan pasar menunggu keputusan suku bunga dari Federal Reserve yang akan terbit hari ini.
Sebagian besar mata uang regional mengalami penurunan besar dalam beberapa sesi terakhir, lantaran pasar khawatir atas prospek yang berpotensi hawkish dari the Fed. Dolar juga diperdagangkan sedikit di bawah level tertinggi enam bulan, setelah mengalami peningkatan yang kuat dalam beberapa minggu terakhir.
Rupee India merupakan salah satu mata uang regional dengan performa terburuk minggu ini, tenggelam ke rekor terendah baru lebih dari 83 terhadap dolar, sebelum memulihkan beberapa posisi yang hilang.
Rupee terpukul oleh lonjakan harga minyak baru-baru ini, mengingat ketergantungan India yang besar pada impor minyak mentah. Namun, pelemahan rupee diperkirakan akan menarik lebih banyak intervensi pasar mata uang oleh Reserve Bank of India.
Beberapa indikator ekonomi yang lemah juga membebani sentimen. Yen Jepang flat terhadap dolar usai data menunjukkan defisit perdagangan negara tumbuh secara substansial lebih dari yang diharapkan pada Agustus, akibat lemahnya permintaan di negara tujuan ekspor utama, China.
Namun pejabat tinggi mata uang Jepang memperingatkan akan adanya pelemahan kembali yen, dan bahwa mereka dengan para pejabat AS mengawasi dengan cermat terkait intervensi lebih lanjut untuk mendukung yen.
Peringatan ini juga muncul hanya beberapa hari sebelum rapat Bank of Japan, di mana bank sentral kemungkinan akan memberikan lebih banyak isyarat mengenai potensi pivot perubahan kebijakan menjauh dari suku bunga negatif.
Yuan China bergerak sedikit, seperti halnya yuan luar negeri, setelah People's Bank of China (PBOC) mempertahankan loan prime rates (LPR) stabil di rekor terendah. Langkah ini secara luas telah diperkirakan oleh pasar.
PBOC juga menetapkan kurs tengah harian yang lebih kuat untuk yuan pada hari Rabu, tatkala PBOC berjuang untuk menjaga keseimbangan antara mendorong pemulihan ekonomi dan mencegah pelemahan lebih lanjut dalam yuan.
Ketidakpastian atas kondisi China membuat dolar Australia turun 0,1%, sementara mata uang yang terkait dengan China lainnya - termasuk won Korea Selatan dan dolar Singapura- sedikit melemah.
Indeks dolar dan indeks dolar berjangka juga tidak banyak bergerak di perdagangan Asia hari Rabu, tetapi diperdagangkan dekat level puncak enam bulan yang dicapai awal September.
Pasar berfokus kepada kesimpulan dari rapat dua hari The Fed hari ini, di mana bank sentral diharap akan mempertahankan suku bunga tetap rendah.
Namun, peningkatan inflasi AS baru ini diprediksi akan memunculkan pandangan hawkish dari The Fed, sehingga membuka peluang setidaknya ada satu kali kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Pidato Ketua Fed Jerome Powell setelah akhir rapat akan sangat dipantu untuk mencari setiap sinyal pesan hawkish.
Bank sentral juga diperkirakan akan menjaga suku bunga di level tertinggi selama 20 tahun hingga setidaknya pertengahan 2024, dan memberikan potensi yang lemah untuk pasar Asia.
sumber : investing
Dapatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan melalui PT. Royal Trust Futures
PT. Royal Trust Futures didirikan pada tahun 2005 dan telah memiliki ijin resmi sebagai Pialang Berjangka dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sejak tahun 2006, menjadi anggota PT. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) sejak tahun 2005 dan menjadi anggota PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sejak tahun 2012
© Copyright 2023 PT. Royal Trust Futures. All Rights Reserved