Harga Minyak Naik, Terbatasnya Pasokan & Stimulus China Imbangi Kegelisahan Fed

Harga minyak naik sedikit di perdagangan Asia pada hari Selasa, bertahan di level tertinggi tiga bulan dalam tanda-tanda pasokan yang lebih terbatas dan ekspektasi lanjutan China membantu imbangi ketidakpastian sebelum rapat Federal Reserve yang akan datang.

 

Harga minyak awali pergerakan yang kuat untuk minggu ini, naik lebih dari 2% setelah pejabat tinggi China berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara importir minyak terbesar di dunia ini.

 

Hal ini terjadi di tengah terbatasnya pasokan minyak global, akibat dampak dari pengurangan produksi baru ini oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan Rusia mulai terasa.

 

Harga minyak Brent naik 0,1% menjadi $82,70 per barel, sementara minyak WTI naik 0,4% ke $79,03 per barel pukul 08.12 WIB.

 

Stimulus China mejadi fokus dengan lambannya pemulihan ekonomi

Politbiro RRT - badan pengambil keputusan tertinggi Partai Komunis yang berkuasa - bersumpah untuk mengeluarkan langkah-langkah yang lebih mendukung perekonomian dalam beberapa bulan mendatang, setelah data terbaru menunjukkan pertumbuhan melambat tajam pada kuartal kedua.

 

Langkah ini mendorong harapan bahwa konsumsi minyak di negara importir terbesar di dunia ini akan membaik tahun ini. Meski China telah mengimpor minyak dalam jumlah yang hampir mencapai rekor pada tahun 2023, permintaan bahan bakar di negara tersebut telah kesulitan untuk mencapai tingkat sebelum COVID-19.

 

Tren ini juga sebagian besar telah merusak estimasi bahwa pemulihan di China akan mendorong permintaan minyak global ke rekor tertinggi pada tahun 2023.

 

Tetapi langkah stimulus lainnya masih dapat menghasilkan skenario seperti itu, terutama karena pemerintah mendorong investasi dan pengeluaran swasta di negara tersebut.

 

Data cadangan minyak AS akan rilis

Pasar minyak juga berfokus ke data cadangan AS, yang akan dirilis pada hari Selasa dan Rabu. Cadangan diperkirakan turun lebih dari 2 juta barel dalam seminggu hingga 21 Juli, yang mengindikasikan permintaan stabil.

 

Tetapi indikator konsumsi bahan bakar AS akan sangat diawasi, di tengah-tengah beberapa kekhawatiran akan lesunya permintaan di negara konsumen minyak terbesar di dunia ini. Kondisi cuaca yang ekstrem dan inflasi tinggi telah membebani permintaan bahan bakar dalam beberapa minggu terakhir.

 

Kenaikan suku bunga Fed, prospeknya dinanti

Penguatan di pasar minyak terbatas pada hari Selasa karena pasar menunggu keputusan suku bunga the Fed. Bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir rapat dua hari Rabu setempat.

 

Kendati kenaikan suku bunga tampaknya sebagian besar sudah diperhitungkan oleh pasar, fokusnya apakah bank sentral akan memberi sinyal kenaikan suku bunga lanjutan atau mengakhiri siklus kenaikan suku bunga yang telah berlangsung selama hampir 16 bulan.

 

Setiap indikasi kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini, dan berpotensi menghambat permintaan minyak karena aktivitas ekonomi yang melambat.

 

Data yang dirilis minggu ini telah isyarat memburuknya aktivitas bisnis di negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Sumber Berita

Dirangkum berdasarkan sumber terpercaya

Segera Bergabung Dengan Kami!

Dapatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan melalui PT. Royal Trust Futures

PT. Royal Trust Futures didirikan pada tahun 2005 dan telah memiliki ijin resmi sebagai Pialang Berjangka dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sejak tahun 2006, menjadi anggota PT. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) sejak tahun 2005 dan menjadi anggota PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sejak tahun 2012

Contact Us

Pengaduan Online Bappebti

Translate »