08 September 2023

Harga emas berada di dekat level terendah 10 hari karena kegelisahan suku bunga AS

Harga emas sedikit bergerak pada hari Kamis, mendapat tekanan dari penguatan dolar dan imbal hasil Treasury karena tanda-tanda inflasi yang tinggi mendorong kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mempertahankan retorika hawkishnya.

 

Data juga menunjukkan adanya ketahanan dalam perekonomian AS, yang semakin melemahkan permintaan safe haven logam kuning di tengah meningkatnya spekulasi bahwa negara tersebut akan terhindar dari resesi tahun ini.

 

Namun suku bunga AS tetap menjadi perhatian utama bagi pasar emas, dengan serangkaian pembicara Federal Reserve yang akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada akhir bulan ini.

 

Emas di pasar spot naik 0,1% menjadi $1,919.32 per ounce, sementara emas berjangka yang berakhir pada bulan Desember turun 0,1% menjadi $1,943.30 per ounce pada pukul 00:58 ET (04:58 GMT). Kedua instrumen tersebut diperdagangkan tepat di atas level terendahnya dalam 10 hari.

 

Kekhawatiran terhadap suku bunga AS meningkat setelah data sektor jasa yang kuat
Data pada hari Rabu menunjukkan bahwa aktivitas sektor jasa AS tumbuh lebih dari yang diperkirakan pada bulan Agustus. Namun hal yang menjadi perdebatan di pasar adalah data yang menunjukkan kenaikan harga sektor jasa, yang kemungkinan akan menjadi faktor penyebab inflasi yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang.

 

Angka tersebut, ditambah dengan lonjakan harga minyak baru-baru ini, memicu kekhawatiran baru bahwa inflasi AS akan tetap stabil tahun ini, sehingga menimbulkan respons hawkish dari Federal Reserve.

 

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada bulan September. Namun bank sentral juga akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

 

Prospek suku bunga yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat hal tersebut meningkatkan opportunity cost berinvestasi dalam emas batangan. Penguatan dolar juga menurunkan nilai per ons logam kuning tersebut.

 

Gagasan ini telah memukul emas selama setahun terakhir, dan memberikan prospek suram bagi logam kuning.

 

Tembaga tergelincir karena data perdagangan Tiongkok yang lemah
Di antara logam industri, harga tembaga turun pada hari Kamis karena data perdagangan Tiongkok menunjukkan berlanjutnya pelemahan ekonomi di negara importir tembaga terbesar di dunia tersebut.

 

Tembaga berjangka turun 0,4% menjadi $3,7757 per pon – level terendah dalam dua minggu.

 

Data Tiongkok menunjukkan bahwa meskipun impor dan ekspor menyusut lebih lambat dari perkiraan pada bulan Agustus, angka tersebut masih mendekati posisi terendah dalam sejarah. Impor tembaga Tiongkok juga turun sekitar 5% dari tahun lalu, menunjukkan lesunya selera terhadap logam merah di tengah memburuknya kondisi perekonomian.

 

Impor tembaga Tiongkok telah melambat dalam beberapa bulan terakhir karena negara tersebut bergulat dengan perlambatan manufaktur, serta krisis uang tunai yang parah di pasar properti yang sangat besar.

Sumber Berita

Dirangkum berdasarkan sumber terpercaya

Segera Bergabung Dengan Kami!

Dapatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan melalui PT. Royal Trust Futures

PT. Royal Trust Futures didirikan pada tahun 2005 dan telah memiliki ijin resmi sebagai Pialang Berjangka dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sejak tahun 2006, menjadi anggota PT. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) sejak tahun 2005 dan menjadi anggota PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sejak tahun 2012

Contact Us

Pengaduan Online Bappebti

Translate »